Dalam dunia bisnis sering dijumpai presentasi yang bertujuan baik untuk menjabarkan sebuah konsep ataupun mempersuasi audiens. Pihak yang menyaksikan presentasi mungkin adalah para pengambil keputusan, seperti manajer, investor, atau customer. Karena pentingnya keberhasilan sebuah presentasi, beberapa studi dilakukan untuk menemukan dan menawarkan metode yang benar dalam memberi presentasi.
Patil (2005) menguraikan serangkaian prosedur presentasi yang berguna baik untuk mahasiswa jurusan bisnis, maupun untuk eksekutif yang sedang berusaha mengasah kemampuan presentasinya. Ia menjelaskan bahwa sebuah presentasi umumnya dilakukan melalui tiga tahap, yaitu preparation, delivery dan question and answer session. Sebagaimana presenter untuk bidang akademis, seorang presenter bisnis juga harus melakukan proses yang sama, yaitu “collecting, selecting, organizing, and illustrating her data, and has to keep in mind the purpose of her presentation, and the needs and interests of her audience”.
Pada studi mengenai presentasi dalam cakupan yang lebih spesifik, bahwa presenter menyiapkan presentasi secara tertulis. Presentasi mereka disajikan dengan langkah pendahuluan, isi dan penutup. Saat penyajian, presentasi disampaikan dengan kontak mata yang baik, body language yang proporsional, artikulasi yang jelas dan penggunaan alat bantu visual yang efektif Untuk menentukan baik tidaknya sebuah presntasi bisnis, khususnya penjualan, kajian harus dilakukan baik dari sisi pembeli maupun penjual. Berikut bagan studi mengenai perbedaan perspektif antara pembeli dan penjual mengenai apa yang membuat presentasi efektif.
Sebagaimana bagan di atas, ia menemukan perbedaan mendasar, utamanya dalam hal knowledge. Penjual melihat pengetahuan mengenai produknya merupakan yang terpenting, sementara pembeli memandang pengetahuan mengenai perusahaannya adalah yang lebih penting. Ia menyarankan agar presenter menggali lagi kebutuhan audiensnya, sehingga presentasinya dapat dengan tepat menjawab kebutuhan tersebut. Keterampilan menjual ini sangat esensial terutama dalam bidang pelayanan, seperti restaurant services.
Dalam menentukan objektif dari sebuah presentasi, seseorang harus lebih dahulu menentukan perubahan yang akan terjadi pada audiens setelah mendengar presentasi tersebut. Langkah selanjutnya adalah menyusun presentasi tersebut dengan urutan Situation, Complication, Question dan Answer. Konsep ini diperkenalkan oleh Minto (2003), yang tidak lain adalah penerapan ajaran Aristotle mengenai story telling yang terdiri dari protasis, epitasis dan catasthrope. Tiga tahap ini adalah pola alami yang dilakukan manusia dalam berkomunikasi.
Kesalahan umum yang sering dilakukan presenter adalah memasukkan terlalu banyak teks ke dalam slide mereka. Hal ini disebut slideument, yang merupakan akronim dari slide dan document. Presenter mungkin bermaksud merangkum semua materi ke dalam slide, agar slide tersebut dapat dicetak dan didistribusikan kepada penonton sebagai handout. Ini menyebabkan audiens kehilangan fokus dan kesulitan memahami isi presentasi, karena materi yang ditampilkan melebihi kapasitas otak mereka dalam memproses informasi.
Memberikan presentasi bisnis di depan audience adalah kemampuan yang perlu dimiliki seorang hospitality professional. Mereka memberi paparan baik yang bersifat informatif maupun persuasif menggunakan beragam software seperti Powerpoint, Keynote atau Prenzi. Presentasi yang dipersiapkan secara efektif akan membantu audiens memahami materi yang dipaparkan oleh presenter. Presentasi yang baik juga mampu merubah sudut pandang atau cara berpikir penonton, sehingga mereka tergerak untuk melakukan apa yang diinginkan presenter. Karenanya, tugas presenter adalah mendapatkan perhatian penonton dan menjaganya agar mereka tetap berminat menyimak materi yang disampaikan, serta melakukan apa yang dipersuasikan dalam presentasi tersebut. Hal ini sangat penting untuk membangun kredibilitas dan brand awareness.
Namun, alih-alih mudah dimengerti dan mampu menggerakkan, kerap djumpai presentasi yang sulit dipahami dan tidak menggugah. Banyak presentasi dilakukan dan disaksikan oleh orang-orang yang berharap presentasinya lekas selesai. Pendapat serupa diungkapkan Reynold bahwa “most presentations remain mind-numbingly dull, something to be endured by both presenter and audience alike, or heavily decorated and animated”. Keduanya merujuk pada penyajian presentasi yang menjemukan bagi penonton, walaupun telah didekorasi dan dihiasi animasi. Menarik perhatian dan merubah sudut pandang audiens nampaknya membutuhkan tidak hanya desain tampilan visual, melainkan juga objektif yang jelas dan struktur presentasi yang tersusun dengan baik.
Namun, banyaknya presentasi yang disajikan dengan tidak efektif bukan disebabkan kurangnya kreatifitas atau kepiawaian para penyajinya. Presentasi yang berbelit dan tidak menggugah terjadi karena pembicaranya telah meniru kebiasaan yang buruk serta karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan mengenai presentasi. Dengan sudut pandang lain, Roam (2009) menekankan bahwa kita tidak dapat menyalahkan perangkat seperti Powerpoint, Prenzi dan lain – lain. Hal yang menjadi masalah, menurut Roam, adalah “PowerPoint makes it too easy for us to become lazy”. Ia menjelaskan bahwa karena saat ini sangat mudah untuk menyajikan presentasi dengan software – software mutakhir, presenter menjadi tidak lagi berpikir dengan baik kata – kata apa yang perlu diucapkan; presenter menjadi tidak lagi berpikir mengenai apa yang betul – betul penting untuk disajikan, karena mereka dapat tinggal menampilkan banyak slide; dan yang paling buruk adalah presenter menjadi tidak lagi berpikir bagaimana rasanya menjadi penonton presentasi yang menjemukan.
SG8 Group
Sutanto Group (SG8) adalah perusahaan induk yang telah didirikan sejak tahun 1989 dan mencakup PT Citra Mandiri Cemerlang Prima serta PT Dwitunggal Jaya Pratama Maju sebagai anak perusahaannya.
Selama 35 tahun, kami telah membantu banyak klien dari baik perusahaan lokal maupun multinasional. SG8 Group adalah merek baru kami untuk perusahaan induk, yang juga memiliki layanan:
- Manpower Supply
- Facility & Cleaning Services
- Company & Personal Vehicle Rental
- Business Consulting & Strategy Development
- Messenger Service Document Export-Import
- Branding Activation
Dengan cakupan layanan yang luas dan pengalaman yang terus berkembang, SG8 Group hadir sebagai mitra yang memahami dinamika bisnis di berbagai industri. Kami percaya bahwa setiap kebutuhan operasional memerlukan pendekatan yang tepat dan dapat diandalkan.
Jika Anda sedang mencari Solusi yang mampu mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis Anda, SG8 Group siap menjadi bagian dari perjalanan tersebut.
Kami terbuka untuk diskusi awal atau konsultasi tanpa biaya agar kami dapat memahami kebutuhan spesifik perusahaan Anda dan menawarkan solusi yang paling sesuai.
Untuk informasi lebih lanjut dan atau untuk mengatur waktu diskusi hubungi kami di:







