SG8 Group

GAJIAN HANYA NUMPANG LEWAT? MUNGKIN ADA YANG SALAH DALAM PERENCANAAN KEUANGANNYA

Seringkali kita merasa sudah melakukan pengelolaan keuangan dengan baik, namun kenapa ketika akhir bulan kita merasa ada yang kurang dan uang tidak cukup? Mungkin kita perlu mempertanyakan kembali apakah kita sudah melakukan perencanaan keuangan dengan baik atau belum.

 

Dalam artikel ini kami akan menyampaikan bagaimana merencanakan keuangan dengan lebih baik.

Gaji Karyawan

Financial Planning Standards Board (FPSB) mendefinisikan perencanaan keuangan sebagai sebuah proses untuk mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana. Tujuan hidup yang dimaksud misalnya menyiapkan dana kelahiran anak, dana pendidikan anak, dana untuk memiliki rumah, dana beribadah, dana hari tua, warisan, dan lain sebagainya; termasuk diantaranya ketika menghadapi sebuah musibah atau keadaan di luar rencana seperti kehilangan pekerjaan, sakit, dan faktor-faktor lainnya.

Perencanaan keuangan diperlukan karena dalam siklus kehidupan manusia terdapat tujuan yang ingin dicapai dan kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipenuhi dimana semua itu membutuhkan perencanaan yang matang. Selain itu, perencanaan keuangan juga diperlukan untuk mengantisipasi kondisi ketidakpastian dan berbagai risiko yang mungkin terjadi dan akan mempengaruhi kondisi keuangan. Perencanaan keuangan merupakan salah satu upaya kita untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Sesuatu yang direncanakan tentu akan lebih baik daripada jika tanpa perencanaan yang matang.

Tahapan dalam kehidupan manusia adalah masa anak-anak, masa lajang, masa awal pernikahan, masa orang tua, masa tua awal, masa awal pensiun, dan masa pensiun. Pada masing-masing tahapan, setiap individu akan mempunyai prioritas tujuan keuangan yang khusus seperti membeli rumah, menyekolahkan anak, wisata/kewajiban ibadah atau menyiapkan dana pensiun.

Tujuan keuangan itu bermacam-macam dan dalam jangka waktu yang berbeda-beda, yaitu:

  1. Jangka pendek, tujuan yang target pencapaiannya antara 1 sampai 3 tahun; (contoh biaya sewa rumah, membeli kendaraan bermotor, mempersiapkan biaya kelahiran anak);
  2. Jangka menengah, yang target waktunya antara 3 sampai 5 tahun (contoh mempersiapkan biaya pendidikan anak, uang muka pembelian rumah, upgrade kendaraan bermotor); dan
  3. Jangka panjang, yang target waktunya lebih dari 5 tahun (kelanjutan pendidikan anak, pembayaran angsuran rumah, persiapan dana hari tua, ibadah Haji).

Sebaiknya tujuan keuangan keluarga dibicarakan secara terbuka bersama pasangan, agar tercipta harmoni dan saling mendukung untuk tercapainya tujuan bersama. Penting bagi setiap orang untuk melakukan perencanaan dan mengetahui tujuan keuangan karena segala upaya yang dilakukan merupakan sebuah tanda rasa syukur dan menjaga amanah terhadap rezeki yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal takdir menentukan kehidupan yang sesuai dengan rencana maupun tidak, tentunya kita tetap mensyukuri apa yang telah ditakdirkan dengan terus menjalankan upaya untuk lebih baik.

Hubungan Tahap Kehidupan Dengan Tujuan Keuangan
Apabila kita sudah paham dengan tahap kehidupan yang sedang kita jalani serta tujuan keuangan yang menjadi prioritas, maka kita telah melalui langkah yang terpenting yaitu membangun fondasi menuju pembentukan pola pikir dan perilaku keuangan yang baik. Sebagai contoh, seseorang yang sedang transisi

dari masa lajang ke masa pembentukan keluarga akan memikirkan sebagai sebuah keluarga apa yang perlu diprioritaskannya. Membuat daftar prioritas akan membantunya kemudian menentukan 3 prioritas tujuan keuangan teratas misal: menyiapkan dana darurat, dana untuk membeli rumah atau uang muka untuk KPR, dan mulai menyisihkan dana untuk hari tua (dana pensiun).

Sebagai pasangan yang akan menikah juga perlu berdiskusi tentang topik keuangan yang penting seperti:

  1. Sumber penghasilan, dari 1 atau 2 sumber penghasilan atau menambahsumber penghasilan lain;
  2. Pengelolaan keuangan berdasarkan tujuandan prioritas yang telah disepakatibersama pasangan.

Disesuaikan dengan tujuan keuangan keluarga. Sebaiknya hindari berutang untuk membiayai keinginan yang kurang penting, yang pada akhirnya membuat keadaan keuangan keluarga terpuruk, akibat besarnya cicilan utang, dan menjadi gagal mencapai tujuan keuangan. Mulailah dengan menabung untuk sebuah aset dan menjaga gaya hidup sesuai dengan kebutuhan keluarga demi tercapainya masa depan yang sejahtera.

Sisakan VS Sisihkan (Cashflow Management)
Dalam melakukan pengelolaan keuangan yang baik, jika seseorang sudah memiliki tujuan keuangan maka mulailah sisihkan penghasilan sesuai dengan alokasi yang ditetapkan. Sebagai acuan kita dapat sisihkan sekitar 10% untuk dana sosial, minimal 20% untuk diinvestasikan, dan maksimal 30% untuk membayar cicilan utang. Kemudian sisa 40% dapat dihabiskan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Sisihkan dalam anggaran lebih baik daripada menyisakan dalam merencanakan keuangan.

Prinsip menyisihkan penghasilan sesuai alokasi anggaran adalah lebih baik dari pada membelanjakan seluruh penghasilan dengan berharap akan ada sisanya. Pada kenyataannya, seringkali penghasilan akan

habis tanpa sisa untuk diinvestasikan atau ditabung. Memiliki keinginan dalam kehidupan merupakan suatu hal yang wajar, namun dalam kondisi keuangan yang terbatas sebaiknya ditetapkan skala prioritas tentang kebutuhan yang lebih penting untuk mencapai tujuan keuangan keluarga. Sebaiknya hindari berutang untuk membiayai keinginan yang kurang penting, yang pada akhirnya membuat keadaan keuangan keluarga terpuruk, akibat besarnya cicilan utang, dan menjadi gagal mencapai tujuan keuangan.

Rasio Keuangan

Dengan menjaga pola pikir dan perilaku keuangan, kita selanjutnya dapat melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan keuangan pribadi melalui beberapa indikator, diantaranya:

  1. Apakah pendapatan lebih besar daripada pengeluaran?
  2. Apakah sudah menyisihkan secara rutin untuk menabung dan berinvestasi?
  3. Apakah cicilan utang di bawah batas maksimal 30% dari penghasilan?
  4. Apakah sudah memiliki dana darurat untuk mengantisipasi pengeluaran yang sifatnya tiba-tiba dan mendesak?
  5. Apakah nilai aset lebih besar dari jumlah utang?

Dengan melakukan pemeriksaan tersebut, kita akan mendapatkan sebuah gambaran seberapa sehat kondisi keuangan kita. Kesehatan kondisi keuangan seseorang dapat diukur dari beberapa rasio berikut:

  1. Rasio Likuiditas, untuk mengukur ketersediaan aset lancar seperti, yaitu uang tunai/aset lancar atau yang mudah dijual menjadi uang tunai, untuk memenuhi kebutuhan hidup, kewajiban rutin dan keperluan darurat seandainya penghasilan rutin terhenti atau berkurang. Ukurannya adalah minimal 3x pengeluaran bulanan.
  2. Rasio kemampuan menabung, untuk mengukur kemampuan menabung yang disisihkan dari penghasilan. Semakin besar rasio ini maka diharapkan semakin besar juga kemungkinan untuk mencapai tujuan keuangan. Ukurannya adalah minimal 10% penghasilan disisihkan untuk menabung atau berinvestasi.
  3. Rasio cicilan, untuk mengukur beban membayar cicilan utang bulanan dibandingkan dengan penghasilan per bulan. Ukurannya adalah maksimal 30% dari penghasilan perbulan.
  4. Rasio utang terhadap aset, untuk mengukur perbandingan antara total nilai aset dengan total utang. Ukurannya adalah total utang maksimal 50% dari total nilai aset.

SG8 Group

Sutanto Group (SG8) adalah perusahaan induk yang telah didirikan sejak tahun 1989 dan mencakup PT Citra Mandiri Cemerlang Prima serta PT Dwitunggal Jaya Pratama Maju sebagai anak perusahaannya.

Selama 35 tahun, kami telah membantu banyak klien dari baik perusahaan lokal maupun multinasional. SG8 Group adalah merek baru kami untuk perusahaan induk, yang juga memiliki layanan:

  1. Manpower Supply
  2. Facility & Cleaning Services
  3. Company & Personal Vehicle Rental
  4. Business Consulting & Strategy Development
  5. Messenger Service Document Export-Import
  6. Branding Activation

Dengan cakupan layanan yang luas dan pengalaman yang terus berkembang, SG8 Group hadir sebagai mitra yang memahami dinamika bisnis di berbagai industri. Kami percaya bahwa setiap kebutuhan operasional memerlukan pendekatan yang tepat dan dapat diandalkan.

Jika Anda sedang mencari Solusi yang mampu mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis Anda, SG8 Group siap menjadi bagian dari perjalanan tersebut.

Kami terbuka untuk diskusi awal atau konsultasi tanpa biaya agar kami dapat memahami kebutuhan spesifik perusahaan Anda dan menawarkan solusi yang paling sesuai.  

Untuk informasi lebih lanjut dan atau untuk mengatur waktu diskusi hubungi kami di:

Hubungi kami untuk menemukan layanan yang tepat untuk Anda

Hubungi kami untuk menemukan layanan yang tepat untuk Anda

Hubungi kami untuk menemukan layanan yang tepat untuk Anda

Picture of sg8group

sg8group

Leave a Replay

About SG8 Group

Sutanto Group (SG8) is a holding company that has existed since 1989 for PT Citra Mandiri Cemerlang Prima and PT Dwitunggal Jaya Pratama Maju.

For 35+ years, we have been helping many clients from local and multinational companies.

SG8 Group is our new brand for the holding company that also owns:

  1. SG8 Clean (For Cleaning Services)
  2. SG8 Recruit (For Manpower Supply Services)
  3. SG8 Drive (For Car Rental Services)
  4. SG8 Care (For Hospitality Services)
  5. SG8 Consulting (For Business Growth Services)

Recent Posts

Follow Us On

Sign up for our Newsletter

Sign up for our Newsletter

Need Help?
Scroll to Top